Pages

Thursday, September 13, 2018

8,9 Juta Anak Kena Stunting karena Masih Banyak Lingkungan Kotor

STUNTING adalah salah satu masalah malnutrisi yang rentan dialami anak pada 1.000 hari pertama kehidupan. Penyebabnya bukan hanya kurang makan, sanitasi dan higienitas lingkungan pun mempengaruhi.

Hingga kini, stunting jadi satu tantangan bagi anak-anak di dunia, yang sebenarnya dapat dicegah. Sayangnya, masalah tersebut jadi salah satu krisis permasalahan kesehatan yang harus ditangani serius.

BERITA TERKAIT +

WHO menyebutkan, sekira 162 juta anak balita di seluruh dunia mengalami stunting. Sementara itu, 8,9 juta di antaranya adalah anak Indonesia.

Baca Juga: Cakupan Vaksin MR di Aceh Terendah, Kemenkes: Masyarakat Disadarkan!

Professor of International Nutrition dari London Prof Andrew Prentice mengatakan, banyaknya kasus malnutrisi seperti stunting jadi refleksi masa depan bangsa. Penyebabnya dipengaruhi banyak hal yang harus dicegah.

"Masalah malnutrisi juga dipengaruhi oleh masalah kebersihan, sanitasi, dan akses air bersih. Kalau lingkungan kotor anak mudah berisiko stunting," ujar dia saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis (13/9/2018).

Dalam sebuah keluarga, sebut dia, air dan sanitasi sangat penting digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Contoh sederhananya, mencuci bahan makanan saja seseorang pasti mengandalkan air. Begitu juga saat memasak, air juga jadi komponen terpenting.

Ketika air, sanitasi atau lingkungan yang buruk, tentu akan berdampak pada kesehatan. Anak-anak jadi mudah tertular penyakit infeksi berbahaya. "Dampak air kotor tentu bisa mengganggu tumbuh kembang anak. Makanya akses air bersih harus dijaga untuk melindungi anak-anak," imbuh dia.

Baca Juga: Lagi Asyik Bercinta Tiba-Tiba Pacar Pulang, Pria Ini Terpaksa Sembunyi di Kolong Tempat Tidur Selama 14 Jam

Senada dengan Prof Andrew, Spesialis Anak dari RS Cipto Mangunkusumo Jakarta Dr dr Damayanti R Sjarif, SpA(K), menegaskan, setiap orangtua seharusnya sadar dengan kondisi lingkungan di sekitarnya jika anak mau sehat. Didukung pula sektor pemerintah dan tenaga medis untuk menjaga kesehatan anak sejak dini.

"Penting sekali pemeriksaan tumbuh kembang anak dilakukan setiap bulan. Ke dokter tidak hanya sakit saja, tapi setiap bulan harus diukur berat badan, tinggi badan dan lingkar kepalanya," pungkas dr Damayanti.

(mrt)

Let's block ads! (Why?)

http://lifestyle.okezone.com/read/2018/09/13/481/1949963/8-9-juta-anak-kena-stunting-karena-masih-banyak-lingkungan-kotor

No comments:

Post a Comment