MAKKAH - Kementerian Agama akan mengawal proses penyelidikan sopir bus yang menurunkan paksa dan meminta uang jamaah saat pemulangan dari Mina ke Makkah usai lontar jumrah. Bila terbukti, tentu akan ada sanksi tegas terhadap perusahaan bus dari Pemerintah Indonesia.
Kemenag berharap kasus yang menimpa jamaah pada Jumat (24/8/2018) kemarin, adalah yang terakhir dan tahun depan pihaknya akan diperketat kontrak kerja antara pihak Indonesia dan Naqabah atau organda kendaraan umum Arab Saudi.
BERITA REKOMENDASI
Kepala Bidang Transportasi PPIH Arab Saudi Subhan Chalid mengatakan, pihaknya sudah mengirimkan nota protes kepada pihak Naqabah terkait kejadian tersebut.
"Kita menunggu tindakan dan langkah Naqabah. Sesuai dengan aturan yang dibuat bahwa pengemudi harus mengantarkan penumpang hingga tujuan. Tentu itu yang menjadi pegangan bersama," kata Subhan kepada wartawan di Makkah, Minggu (26/8/2018).
Subhan mengatakan, apa yang dialami oleh jamaah Indonesia merupakan oknum segelintir sopir. Karena, menurut laporan ada juga sopir bus yang menawarkan kepada jamaah untuk menetap di bus atau turun melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki yang masih jauh.
Saat itu rute Syisyah, Mahbas Jin, dan Raudhah sangat padat. Jamaah haji memadati rute-rute tersebut. sebagian dari mereka juga bergerak ke Masjid al-Haram. Jaraknya mulai satu sampai 1,5 km.
"Sejak awal kita sudah sampaikan kondisi lalu lintas di sana begitu padat pada waktu tersebut, dan kita mencari solusi bersama-sama," terangnya.
Diketahui, beberapa sopir bus menolak mengantar jamaah sampai ke hotel. Mereka menurunkan jamaah begitu saja di pinggir jalan. Alasannya, akses menuju hotel ditutup.
Nasib tak mengenakkan itu dialami beberapa kloter. Antara lain, LOP (Lombok) 10 dan SOC (Solo) 94. Hotel mereka berada di sektor 5, Mahbas Jin.
Namun, sopir bus malah menurunkan paksa penumpang di sektor 7, Aziziah. Padahal, jarak antara Mahbas Jin dan Aziziah masih sekitar 3 kilometer lagi. Melihat ulah sopir bus, beberapa petugas kloter mencoba berdebat.
Ditambah lagi, bahasa menjadi kendala yang menyulitkan komunikasi. Beberapa petugas kloter tampak marah karena beberapa jamaah haji yang sakit juga diminta turun dari bus.
(han)
http://haji.okezone.com/read/2018/08/26/398/1941571/ppih-ajukan-nota-protes-ke-perusahaan-bus-yang-telantarkan-jamaah
No comments:
Post a Comment