Pages

Monday, August 27, 2018

Cara Bijak Sikapi Hoaks soal Gempabumi: Waspada Harus, tapi Jangan Panik!

BANDUNG - Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar berbagi cara bijak untuk menyikapi adanya hoaks (informasi bohong) soal potensi akan terjadinya gempa.

Sebab, beberapa hari beredar broadcast melalui aplikasi WhatsApp yang menyebut akan terjadi gempa besar di kawasan Bandung dan Jakarta. Belum lagi ada hoaks-hoaks lainnya seputar gempa.

BERITA TERKAIT +

Ia sendiri memandang hoaks tersebut dari dua sisi, yaitu positif dan negatif. Dari sisi positif, ia memandang hoaks itu sebaiknya dinilai positif. Artinya, hoaks itu harus menjadi pengingat agar warga waspada dengan potensi gempa.

Dampak Gempa Susulan 6,9 SR di Lombok: 10 Orang Meninggal Dunia

"Maksudnya mereka yang menyampaikan ini mungkin baik untuk mengingatkan warga agar waspada. Karena di mana pun wilayah di Indonesia ini secara geografis terletak di daerah yang memiliki karakteristik rawan gempa," kata Rudy kepada Okezone, Senin (27/8/2018).

Ia kembali menegaskan bahwa hingga kini belum ada alat atau ahli yang bisa memprediksi kapan dan di mana gempa akan terjadi. "Gempa itu sampai sekarang tidak bisa ditentukan. Bahwa daerah tertentu berpotensi gempa, itu kita bisa menentukan. Tapi, bahwa disitu akan terjadi kapan, kita tidak tahu," jelasnya.

Tapi, ia mengimbau masyarakat jangan menelan mentah-mentah informasi liar yang beredar seputar prediksi gempa. Apalagi jika masyarakat sampai harus mengikuti arahan agar menyiapkan barang-barangnya dalam tas besar agar mudah dibawa saat gempa.

Isi pesan seperti itu sebaiknya dipandang negatif, alias jangan dianggap serius. "Kalau seperti itu, itu sesuatu yang menakut-nakuti menurut saya," ucap Rudy.

Intinya, masyarakat harus tenang saat mendapatkan informasi berantai seputar gempa. Hal itu harus jadi pengingat untuk waspada. Tapi di sisi lain jangan sampai terjebak dalam kepanikan.

"Waspada harus, tapi panik jangan," tegas Rudy.

Badan Geologi sendiri menurutnya sudah mengeluarkan peta kawasan rawan gempa bumi. Salah satu yang harus dilakukan warga adalah wajib mengetahui karakteristik tempat tinggalnya.

Jika daerah tempat tinggalnya memiliki kerentanan tertentu, bangunan yang ada sebaiknya disesuaikan. "Kalau belum membangun, kita harus paham membangun seperti apa agar tahan gempa, itu ada standarnya," ucapnya.

"Kalau sudah terlanjur dibangun, kira-kira mana sih yang mesti diperkuat atau harus melakukan apa. Yang tidak kalah penting, masyarakatnya harus tenang (saat terjadi gempa)," papar Rudy.

Badan Geologi menurutnya juga terus melakukan sosialisasi ke berbagai pihak seputar mitigasi bencana, termasuk soal gempa. Ia pun akan berupaya agar mitigasi benar-benar bisa dijalankan. Masyarakat dari semua elemen juga diharapkan memahami cara menghadapi potensi bencana demi menghindarkan banyaknya korban jiwa saat bencana terjadi.

(fid)

Let's block ads! (Why?)

http://news.okezone.com/read/2018/08/27/525/1942029/cara-bijak-sikapi-hoaks-soal-gempabumi-waspada-harus-tapi-jangan-panik

No comments:

Post a Comment