JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengumumkan Pertamina akan menjadi pengelola Blok Rokan. Blok tersebut selama ini dikuasai Chevron, namun keputusan terbaru akan pindah ke tangan Pertamina mulai Agustus 2021.
Berikut fakta-fakta Blok Rokan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, seperti dirangkum Okezone, Minggu (5/8/2018).
1. Pemerintah Putuskan Pengelolaan Blok Rokan Dilanjutkan Pertamina Bukan Chevron
Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengumumkan Pertamina akan menjadi pengelola Blok Rokan. Blok yang selama ini dikuasai Chevron pindah ke tangan Pertamina mulai Agustus 2021.
"Alhamdulillah hari ini Pemerintah sampai pada keputusan pengelola blok Rokan. Blok ini mampu memproduksi 200 ribu barel per hari. Proses evaluasi sudah berjalan beberapa bulan belakangan. Sesuai janji kita, keputusan pengelolaan Blok Rokan ini akan diumumkan sebentar lagi," ujar Arcandra kepada wartawan di kantor ESDM, Jakarta Pusat.
2. Apa Alasan Pemerintah Tunjuk Pertamina Kelola Blok Rokan?
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengatakan, tim evaluasi kerja 22, telah melihat proposal. Untuk itu, pemerintah lewat menteri ESDM menetapkan pengelolaan Blok Rokan mulai Agustus Tahun 2021 selama 20 tahun ke depan akan diberikan kepada Pertamina.
"Blok Rokan yang memiliki luas wilayah 6.264 km2 pada 2016 masih mampu menghasilkan minyak hingga 256.000 barel per hari (bph), hampir sepertiga dari total produksi minyak nasional saat ini. Chevron sudah memegang kontrak Blok Rokan sejak 1971," tuturnya.
3. Proposal Pertamina Lebih Menarik Dibandingkan Chevron
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar mengungkapkan, bahwa dalam Pertamina dalam proposalnya menyanggupi signature bonus USD784 juta atau Rp11,3 triliun, sedangkan komitmen kerja pasti USD500 juta atau Rp7,2 triliun. Adapun potensi pendapatan negara selama 20 tahun ke depan sebesar USD57miliar atau Rp825 triliun.
(feb)
Sebelumnya
1 / 2
No comments:
Post a Comment