JAKARTA – Beredar video hoaks terjadi kericuhan di depan Gedung Mahkamah Konstitusi (MK). Pihak Mabes Polri pun mengimbau warganet lebih cermat dalam menyikapi video tersebut serta tidak mudah terpancing.
Divisi Humas Polri melalui akun media sosialnya menegaskan video tersebut tidak benar. Kejadian sebenarnya adalah sebuah simulasi pengamanan menjelang pemilihan umum tahun depan.
"Telah beredar video di media sosial terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung di depan MK adalah Tidak Benar/HOAX. Kejadian sebenarnya adalah Simulasi Pelaksanaan Ops Mantap Brata yang dilaksanakan Polri untuk menghadapi Pemilu 2019 yang sukses dan aman terkendali," tulis @DivHumas_Polri, seperti dinukil Okezone, Minggu (16/9/2018).
Telah beredar video di Media Sosial terkait aksi unjuk rasa yang berlangsung depan MK adalah Tidak Benar/HOAX.
Kejadian sebenarnya adalah Simulasi Pelaksanaan Ops Mantap Brata yang dilaksanakan Polri untuk menghadapi pemilu 2019 yang sukses dan aman terkendali.#PolriPromoter pic.twitter.com/rKycncjTFv
— Divisi Humas Polri (@DivHumas_Polri) 14 September 2018
Terungkap, beberapa bagian video kericuhan yang ditampilkan itu merupakan editan unjuk rasa penolakan Undang-Undang MD3 di depan Gedung MK pada 8 Maret 2018.
Adapun simulasi yang sebenarnya berlangsung kondusif dan tidak benar jika terjadi kerusuhan. Polri sendiri hingga kini masih terus memburu pelaku penyebar video hoaks dan bakal menindaknya secara tegas.
(han)
http://news.okezone.com/read/2018/09/16/337/1951230/beredar-video-hoaks-kericuhan-di-gedung-mk-pelakunya-terus-diburu
No comments:
Post a Comment