loading...
Ajang ini menjadi yang ketiga kali setelah dua edisi sebelumnya berlangsung di Yogyakarta. Pada tahun ini, kejuaraan tersebut boleh dibilang akan lebih sengit dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
Karena, total ada 242 peserta dan didampingi 50 ofisial dari 23 provinsi yang mengirmkan atletnya untuk bertanding di ajang tersebut. Nantinya, panitia akan mempertandingkan lima nomor kategori, yaitu Daeryun (bertarung), Hoshinsul (peragaan teknik bela diri Hapkido), Hyung (rangkaian jurus), Nakbop (teknik jatuhan/lompatan), dan Mugisul (teknik senjata).
“Event ini diikuti 242 peserta. Tadinya kami ingin menggelar kejuaraan ini selama dua hari hingga Senin, tapi banyak peserta yang menjalani ujian. Saya berharap kami bisa mendapatkan atlet-atlet berbakat dari hasil kejuaraan ini,” ujar founder Hapkido Indonesia Master Vincentius Yoyok Suryadi, kepada wartawan, kemarin.
Kejuaraan nasional yang direncanakan dibuka oleh KONI Pusat ini bertujuan mengevaluasi pengembangan kuantitas dan kualitas serta prestasi seluruh daerah di Indonesia. Selain itu, mereka juga ingin mencari caloncalon atlet berbakat yang akan turun dalam kejuaraan jenjang lebih tinggi untuk ke depan.
Hapkido adalah salah satu seni bela diri Korea yang berkembang dengan sangat cepat di Indonesia, sejak resmi dideklarasikan pada tahun 2014. Saat ini sudah berkembang di 28 provinsi di seluruh Indonesia.
Untuk itulah berbagai rangkaian kegiatan kejuaraan yang diselenggarakan secara kontinu, baik yang bersifat open tournament maupun antara provinsi ini menjadi salah satu persyaratan penting bagi Hapkido Indonesia untuk mendaftarkan menjadi anggota KONI Pusat.
Hapkido sebagai salah satu seni bela diri Korea akhirakhir ini banyak diminati masyarakat perkotaan, terutama bagi remaja dan orang dewasa. Hal ini karena materinya yang sangat kental dengan teknik-teknik bela diri praktisnya dan sifatnya yang hybrid , yaitu memadukan teknik bela diri praktis dengan seni olahraga bela diri.
Ketua Umum Hapkido Indonesia GBPH Prabukusumo menyampaikan bahwa pada kesempatan ini juga dilaksanakan kegiatan lain, yaitu dan Seminar/Diklat Perwasitan. Apalagi, kejuaraan ini ada beberapa perwakilan wasit dari beberapa negara tetangga seperti Singapura, Malaysia, Vietnam, dan Brunei Darussalam.
Bahkan, utusan dari World Hapkido Martial Arts Federation (WHMAF) Korea, yang memantau perkembangan Hapkido di Indonesia, yaitu Master Park Huyung-jun (WHMAF Secretary General ) serta Kim Yo-woon ( WHMAF Daeryun Referee Director) juga datang untuk membantu dan mendukung kerja sama bagi perkembangan Hapkido di negara ASEAN.
(don)
No comments:
Post a Comment