Pages

Thursday, August 9, 2018

Bangun Tol hingga 1.000 Km, Bagaimana Nasib Keuangan Jasa Marga?

JAKARTA - PT Jasa Marga (Persero) Tbk (JSMR) terus melakukan pembangunan jalan tol di berbagai daerah di Indonesia. Karena hal tersebut, banyak yang mempertanyakan kondisi keuangan dari Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) tersebut karena dalam kurun waktu 4 tahun terakhir pembangunan jalan tolnya begitu masif dilakukan.

Direktur Utama Jasa Marga Dessy Ariyani mengatakan, meskipun pembangunan jalan tol terus dilakukan, namun dirinya memastikan jika kondisi keuangan perusahaan saat ini tetap sehat. Hal itu terlihat dari laporan keuangan dari perusahaan yang terus menunjukan tren positif.

BERITA TERKAIT +

Sebab menurut Dessy, saat perseroan membangun jalan tol yang sama juga ada beberapa jalan tol yang mulai bisa dioperasikan, sehingga pendapatan yang didapat juga semakin besar dan bisa menutupi biaya pembangunan.

 

Pada semester I-2018 lalu saja, Jasa Marga mencatatkan laba bersih sebesar Rp1,05 triliun atau tumbuh 2,90% dari periode yang sama tahun 2017. Laba bersih ini ditopang oleh mulai beroperasinya ruas-ruas jalan tol baru.

Dari sisi pendapatan usaha di luar konstruksi tercatat sebesar Rp4,79 triliun atau meningkat 5,76% dari semester I-2017. Adapun kontribusi dari pendapatan tol senilai Rp4,34 triliun atau naik 8,91%.

"Kita digenjotkan mendapatkan pendapatan. Tadinya 500 km yang beroperasi jadi 1.000 km otomatis kan pendapatannya naik. Kita lihat positifnya dulu, apa nih resikonya," ujarnya di Kantor Pusat Jasa Marga, Jakarta, Kamis (9/8/2018).

Selain itu lanjut Dessy, pendanaan juga bisa berasal dari utang, yang mana pembayarannya juga bisa dilakukan secara mencicil. Meskipun untuk kasus utang ini, pihaknya juga harus menjaga betul mengenai risiko-risikonya.

"Apasih risikonya kemampuan Jasa Marga berutang di maintenance. Kemampuan membayar bunga enggak boleh default. Mature aset ruas lama kita nih kita karyakan. Kita lakukan feature income enggak ada jaminan apa-apa. Kita enggak berdarah-darah," jelasnya.

 

Di samping itu, Perseroan juga terus melakukan upaya untuk menjaga Ebitda perseroan. Tujuannya agar laba bersih bisa terjaga dan tidak terpotong oleh bunga pinjaman bank.

"Pendapatan tetap baik, beban cari efisiensi lagi. Ebitda kita manintenence, kalau laba bersih kena bunga bank sehingga pada saat tertentu terganggu sedikit. Kalau Ebitda naik terus itu kunci utama," ucapnya.

(dni)

Let's block ads! (Why?)

http://economy.okezone.com/read/2018/08/09/320/1934031/bangun-tol-hingga-1-000-km-bagaimana-nasib-keuangan-jasa-marga

No comments:

Post a Comment