loading...
Kremlin mengklaim tes berjalan sukses, di mana uji coba sistem pertahanan udara itu belum pernah terjadi sebelumnya dengan menetapkan catatan baru untuk akurasi, jangkauan dan kecepatan.
Meski demikian, Moskow tetap merahasiakan detail tentang rudal interseptor Sary Shagan dan hasil uji cobanya yang berlangsung di sebuah situs di Kazakhstan. Tes senjata berlangsung hari Kamis kemarin.
Menurut klaim militer Rusia, senjata tameng Moskow itu dapat menghancurkan target balistik yang melesat pada kecepatan 7km (4,3 mil) per detik.
Stasiun berita televisi yang dijalankan Departemen Pertahanan Rusia melaporkan, senjata pertahanan tersebut belum ada tandingannya di dunia. Televisi itu merilis video 74 detik yang menunjukkan sistem pertahanan udara dibawa ke situs uji coba rudal Sary Shagan di Kazakhstan dalam konvoi truk tentara.
Menurut rekaman video dari berbagai posisi, misil yang ditembakkan melesat ke langit biru.
"Sebuah unit pertahanan udara dan rudal dari Angkatan Udara Rusia telah melakukan uji coba rudal pencegat yang baru, rudal anti-balistik Sary Shagan di Kazakhstan," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, yang dikutip Daily Mirror, semalam (30/8/2018).
Mayor Jenderal Andrey Prikhodko, wakil komandan Aliansi Pertahanan Udara dan Antariksa Rusia, mengonfirmasi keberhasilan uji coba yang dilakukan di Kazakhstan.
"Sistem pertahanan rudal anti-rudal yang baru sekali lagi berhasil melakukan program penerbangan paling kompleks dan mencapai target konvensional dengan akurasi yang ditentukan," katanya.
Tes senjata berlangsung ketika Moskow bersiap untuk menggelar latihan perang terbesarnya sejak Perang Dingin berakhir. Latihan perang lima hari, yang dikenal sebagai Vostok-2018, akan melibatkan hampir 300.000 pasukan, 1.000 pesawat, 900 tank dan banyak kapal perang di wilayah Rusia tengah dan timur.
Unit militer dari CHina dan Mongolia juga akan bergabung dalam manuver besar-besaran yang dimulai 11-15 September mendatang.
"Kemampuan negara untuk membela diri dalam situasi internasional saat ini, yang sering cukup agresif dan tidak ramah terhadap kami, benar-benar dibutuhkan dan tidak memiliki alternatif," kata juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov.
No comments:
Post a Comment