loading...
"Dengan ikrar ini, GP Ansor menginginkan Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, dan UUD 1945 tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara Indonesia," kata Wakil Ketua Umum GP Ansor, Muhammad Haerul Amri.
Selanjutnya Haerul Amri membacakan amanat Ketua Umum PP GP Ansor, Yaqut Cholil Qomas. Dalam amanatnya, GP Ansor diharapkan bisa menjadikan agama sebagai rahmah dan perdamaian.
"Sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang kita. Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam. Kita ingin Indonesia yang majemuk namun hidup rukun dan damai ini menjadi inspirasi dan teladan bagi dunia," ujarnya.
Kirab Satu Negeri yang dimulai dari lima titik terluar Nusantara, yakni Nunukan, Sabang, Merauke, Miangas, dan Rote, diharapkan bisa menyambung persaudaraan antarkelompok bangsa. "Kemukakan lah dengan gamblang tujuan-tujuan mulia kita. Ajaklah mereka, libatkan mereka, gandeng mereka agar ikut serta berjalan seiring dengan kita mengibarkan Merah Putih ke seantero negeri. Kami yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia ini. Karena meskipun kita berbeda-beda suku, etnis, agama, bahasa, budaya, selera dan seterusnya, namun hakekatnya kita mempunyai lebih banyak kesamaan," kata Haerul Amri.
Sejumlah persamaan itu yang membuat Ansor mengambil pilihan kampanye "Kita Ini Sama". "Kita ini sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia. Kita ini sama minum dari air Bumi Pertiwi. Kita ini sama lahir, tumbuh dan mati di tanah Nusantara. Kita ini sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan napas kita. Kita ini sama Indonesia," katanya.
Apel pelepasan Kirab Satu Negeri didukung berbagai elemen dari mahasiswa, pelajar hingga tokoh ormas, pemuda, TNI, Polri.
(amm)
No comments:
Post a Comment