JAKARTA - PT Kereta Api Indonesia (KAI) berkomitmen untuk mendukung kebijakan pemerintah menggunakan bahan bakar solar dengan 20% bauran minyak sawit alias B20. Nantinya seluruh kereta akan menggunakan bahan bakar B20.
Executive Vice President Daop 1 Jakarta R Dadan Rudiansyah mengatakan saat ini pihaknya terus melakukan ujicoba pada kereta dengan menggunakan bahan bakar B20. Diharapkan dengan ujicoba ini semua kereta bisa mulai menggunakan B20 ke depannya.
"B20 harus (pakai) ini lagi dicoba," ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Selasa (3/9/2018).
Dalam ujicoba itu, dirinya mengaku lancar dan tidak ada kendala. Bahkan kereta yang menggunakan B20 juga tidak mengalami mogok sama sekali.
"Enggak (mogok) enggak ada. Lancar kok," ucapnya.
Seperti diketahui, Mulai Sabtu 1 September 2018 lali, Indonesia mulai menerapkan mandatori B-20. Mandatori B-20 adalah penerapan penggunaan solar dengan campuran minyak kelapa sawit sebesar 20% atau Biodisel 20% disingkat menjadi B20. Dengan begitu, semua kegiatan public service obligation (PSO) atau subsidi juga non-PSO, harus menggunakan B20.
Mandatori perluasan B20 merupakan upaya pemerintah untuk mengurangi impor dan menekan defisit neraca transaksi berjalan atau current account defisit (CAD). Aturan ini tertuang pada Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 66 Tahun 2018, yang telah ditandatangani Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Peluncuran mandatori tersebut telah resmi dilakukan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, dan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta ,Jumat (31/8/2018) sore kemarin.
Hal ini membuat badan usaha maupun perusahaan memproduksi minyak sawit yang digunakan sebagai campuran solar (fatty acid methyl este/FAME), harus memenuhi kebutuhan tersebut. Jika tidak keduanya mendapatkan sanksi sebesar Rp6.000 per liter.
(Feb)
(rhs)
http://economy.okezone.com/read/2018/09/04/320/1945763/kai-siap-gunakan-b20-di-keretanya
No comments:
Post a Comment